24 Jan 2012

Kesalahan ketika melempar jumroh









Technorati Tags: ,,,

Beberapa anggapan atau keyakinan yang salah ketika lempar jumroh di jelaskan sebagai berikut :

1. Keyakinan, bahwa mereka harus mengambil kerikil dari Muzdalifah.

Anggapan seperti ini tidak ada asalnya sama sekali. Dahulu, Nabi SAW memerintahkan Ibnu Abbas untuk mengambil kerikil, sedangkan beliau SAW naik di atas kendaraan. Yang nampak dari kisah ini, beliau berada di dekat jumrah.

Berkata Syekh Ibnu Baz, “Apa yang dikerjakan oleh sebagian orang untuk mengambil kerikil ketika sampai di Muzdalifah sebelum mengerjakan shalat, kebanyakan mereka berkeyakinan bahwa hal itu masyru’, maka hal ini merupakan kesalahan yang tidak ada asalnya. Nabi tidak memerintahkan untuk diambilkan kerikil, kecuali ketika beliau meninggalkan Masy’aril Haram menuju Mina. Kerikil yang diambil dari mana saja sah baginya, tidak harus dari Muzdalifah, akan tetapi boleh diambil di Mina.”

2. Keyakinan mereka bahwa ketika melempar jumrah, seakan-akan sedang melempar setan.

Maka dari itu, ketika melempar jumrah mereka berteriak dan memaki, yang mereka yakini sebagai setan. Semua hal ini tidak ada asalnya di dalam syariat kita yang mulia.

3. Melempar dengan sandal atau sepatu dan batu yang besar.

Hal ini bertentangan dengan sunah Nabi, karena beliau melempar dengan batu kerikil, dan beliau memerintahkan umatnya untuk melempar dengan semisalnya. Dalam hal ini, beliau memperingatkan dari ghuluw.

4. Mereka tidak berhenti untuk berdoa setelah melempar jumrah yang pertama dan kedua pada hari tasyriq.

Padahal Nabi SAW dahulu berdiri setelah melempar jumrah ula dan wustha, dengan menghadap ke arah kiblat mengangkat kedua tangannya dan berdoa dengan doa yang panjang.


Sumber

0 komentar:

Posting Komentar