16 Jan 2012

Kesalahan Dalam Melaksanakan Wukuf

Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam ibadah haji ketika wukuf , karena ada satu dua kebiasaan yang salah dan tidak sesuai dengan ajaran nabi . Berikut ini hal yang perlu diluruskan dalam ibadah wukuf


1. Sebagian jamaah haji berdiam di luar batasan Arafah dan tinggal di tempat itu hingga terbenam matahari, kemudian mereka langsung menuju Muzdalifah.

Hal ini merupakan kesalahan besar. Karena wukuf di Arafah hukumnya rukun, dan tidak akan sah hajinya tanpa rukun ini, berdasarkan sabda Nabi SAW, “Haji adalah Arafah, barangsiapa yang datang pada malam harinya sebelum terbit fajar (hari kesepuluh), maka dia telah mendapatkan wukuf.” (HR At-Tirmidzi)

2. Meninggalkan Arafah sebelum terbenamnya matahari.

Dalam masalah ini Syekh Ibnu Utsaimin mengatakan, hal ini menyelisihi sunah Nabi. Karena beliau wukuf hingga matahari terbenam dan hilang cahayanya. Meninggalkan Arafah sebelum terbenamnya matahari merupakan hajinya orang jahiliyah.

3. Mereka menghadap ke arah bukit Arafah, sedangkan kiblat berada di belakang atau di arah kanan dan kirinya. Sebagian mereka mempunyai keyakinan, bahwa ketika wukuf harus memandang bukit Arafah atau pergi dan naik ke sana.

Anggapan seperti ini menyelisihi sunah, karena sunah dalam hal ini ialah menghadap ke arah kiblat sebagaimana dikerjakan oleh Nabi SAW. Syekh Shalih Alu Syekh berkata, “Menghadap ke arah bukit Arafah atau tempat lain tidaklah terdapat keutamaan atau anjuran. Bahkan, jika dia mengharuskan hal ini dan meyakini bahwa perbuatan ini afdhal, maka mengerjakannya merupakan bid’ah. Dan naik ke atas bukit dengan maksud beribadah di sana merupakan bid’ah yang tidak pernah dikerjakan oleh Nabi SAW.

4. Bercepat-cepat dan bersegera ketika meninggalkan Arafah menuju Muzdalifah.
Sebagian orang sangat tergesa-gesa dengan kendaraan mereka dan dengan suara klakson yang mengganggu orang lain, sehingga terjadi hal-hal yang tidak terpuji, seperti saling mencela dan saling mendoakan kejelekan di antara mereka.

Berkata Ibnu Al Haaj, “Apabila seseorang meninggalkan Arafah setelah matahari terbenam, maka hendaknya dia berjalan pelan-pelan, dan wajib baginya untuk tenang, perlahan dan khusyuk.”


0 komentar:

Posting Komentar